Gelombang seismik merupakan gelombang elastik yang menjalar didalam bumi dan bersumber dari lapisan batuan di bumi yang patah secara tiba–tiba atau disebabkan oleh adanya suatu ledakan.
Gelombang seismik dibedakan menjadi dua tipe yaitu gelombang badan (body wave) dan gelombang permukaan (surface wave) (Waluyo, 1996).
Gelombang seismik dibedakan menjadi dua tipe yaitu gelombang badan (body wave) dan gelombang permukaan (surface wave) (Waluyo, 1996).
Gelombang badan (body wave) merupakan gelombang yang menjalar ke segala arah di dalam dan di permukaan bumi. Gelombang badan ini terdiri dari gelombang primer (gelombang P) dan gelombang sekunder (gelombang S). Gelombang primer yang merupakan gelombang longitudinal dengan gerakan partikelnya searah dengan arah perambatannya dan dapat menjalar dalam segala medium (padat, cair, gas). Sedangkan gelombang sekunder merupakan gelombang transversal atau gelombang geser (shear wave) dengan arah gerakan partikelnya tegak lurus dengan rambatannya. Gelombang sekunder tidak dapat merambat pada medium cair dan kecepatannya lebih rendah daripada kecepatan gelombang primer. Gelombang sekunder terbagi menjadi dua jenis yaitu gelombang SH yang merupakan gelombang sekunder dengan gerakan partikelnya terpolarisasi secara horizontal dan gelombang SV yang merupakan gelombang sekunder dengan gerakan partikelnya terpolarisasi pada bidang vertikal (Waluyo, 1996).
Gelombang permukaan (surface wave) merupakan gelombang yang penjalarannya hanya melalui permukaan bumi tanpa adanya penyebaran energi ke dalam bumi dan memiliki frekuensi yang lebih rendah dibandingkan dengan gelombang badan. Amplitudo yang dihasilkan oleh gelombang permukaan akan berkurang secara eksponensial terhadap kedalaman. Gelombang permukaan dibedakan menjadi dua yaitu gelombang Rayleigh dan gelombang Love. Gelombang Rayleigh adalah gelombang yang lintasan partikelnya menyerupai elips dan menjalar melalui permukaan medium. Gelombang Rayleigh terbentuk dari interaksi antara gelombang P dan SV pada permukaan bebas yang menjalar secara paralel terhadap permukaan. Gerakan partikelnya ke belakang (bawah maju atas mundur) sehingga menimbulkan efek gerakan tanah yang sirkuler dan hasilnya tanah akan bergerak naik turun seperti ombak di laut. Sedangkan gelombang Love merupakan gelombang geser yang terpolarisasi secara horisontal dan tidak menghasilkan perpindahan vertikal. Gelombang Love terbentuk karena interferensi konstruktif dari pantulan-pantulan gelombang seismik pada permukaan bebas. Pergerakan partikel gelombang Love sejajar dengan permukaan tetapi tegak lurus dengan arah rambatnya. Gelombang Love lebih cepat dan lebih dulu sampai pada seismograf daripada gelombang Rayleigh (Waluyo, 1996).
Sumber:
Waluyo, 1996, Seismologi, Lab. Geofisika, Program Studi Teknik Geofisika, FMIPA, UGM, Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment