Permukaan Bumi selalu mengalami getaran seismik meskipun tidak terjadi gempa bumi. Getaran ini dikenal dengan nama mikrotremor, yaitu getaran yang terjadi terus menerus dan bersifat konstan pada permukaan bumi dengan amplitudo yang sangat kecil antara 10-4–10-2 mm.
Istilah lain dari mikrotremor adalah noise, seismic noise, ambient vibration (getaran alami) dan ambient seismic noise. Mikrotremor selalu ada dalam seismogram dengan intensitas bervariasi. Sumber mikrotremor dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu sumber yang berasal dari aktivitas alam dan sumber yang berasal dari aktivitas manusia. Aktivitas alam yang menjadi sumber mikrotremor ini berupa aliran air sungai, angin, variasi tekanan atmosfer, gelombang laut. Sedangkan aktivitas manusia antara lain yaitu lalu lintas, mesin, dan industri (Okada, 2003).
Claudet dkk (2006) menyatakan bahwa komposisi mikrotremor terdiri atas gelombang badan (P, SV, SH) dan gelombang permukaan (Rayleigh dan Love) dan sumber mikrotremor terbagi dalam tiga klasifikasi berdasarkan frekuensinya:
- Mikrotremor dengan frekuensi dibawah 0,5 Hz disebabkan oleh aktivitas alam berupa gelombang laut dan kondisi meteorologi dalam skala luas.
- Mikrotremor dengan frekuensi sekitar 1 Hz disebabkan oleh aktivitas alam berupa efek angin dan kondisi meteorologi lokal.
- Mikrotremor dengan frekuensi diatas 1 Hz disebabkan oleh aktivitas manusia.
Survey mikrotremor merupakan survey pasif yang menggunakan gelombang alami yang terdapat di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk untuk mengetahui karakteristik lapisan tanah di bawah permukaan terkait kondisi geologi pada suatu titik pengukuran (Aki, 1957). Metode survey mikrotremor yang banyak digunakan saat ini antara lain metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) dan SPAC (Spatial Auto Corelation). Pengukuran mikrotremor telah menjadi suatu metode yang populer karena mudah, praktis, dan hemat biaya (Claudet dkk, 2006). Hal ini tidak terlepas dari dari keunggulan survey mikrotremor yang tidak menggangu lingkungan (khususnya pada wilayah permukiman) bila dibandingkan dengan metode yang memanfaatkan gelombang seismik aktif yang menggunakan bahan peledak, dinamit atau pembangkit gelombang buatan (vibroseis).
Sumber:
Aki, K., 1957, Space and Time Spectra of Stationary Stochastic Waves, with Special Reference to Microtremors, Earthquake Research Institute Japan, Vol 35, pp 415-456.
Claudet, S. B., Cotton,F., and Bard, P., 2006, The nature of noise wavefield and its applications for site effects studies, a literature review, Earth Science Reviews, 79.
Okada, H. 2003. The Microtremor Survey Method (Geophysical Monograph Series Number 12), Society of Exploration Geophysicists, Amerika.
Terimakasih atas artikelnya. Sangat membantu sekali karena dilengkapi dengan daftar pustaka
ReplyDelete